Harga kerbau belang (tedong bonga) di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, cukup mahal, bisa mencapai Rp 150 juta per ekor. "Tedong bonga di Mamasa sangat mahal, harganya bisa tembus hingga Rp 150 juta per ekor," kata Bupati Mamasa Obed Nego Depparinding di Mamuju, Kamis.
Menurut Obed, kerbau belang yang berumur dua hingga tiga tahun harganya sangat tinggi. "Kerbau jenis ini untuk disembelih saat acara ritual pemakaman (kematian) bagi bangsawan di Mamasa. Biaya yang dibutuhkan pada acara ritual kematian bagi bangsawan sangat mahal sehingga mereka sejak dini melakukan pengembangan ternak kerbau belang untuk persiapan acara pesta ritual kematian bagi kalangan keluarga mereka," ujar Obed Nego.
Jika tak memiliki kerbau belang, keluarga itu harus segera mencari kerbau sejenis untuk disembelih dalam acara ritual itu. Menurut keyakinan masyarakat setempat, jika tidak menyembelih kerbau belang, arwah yang meninggal akan tetap ”gentayangan”. Adat itu sudah berlangsung turun-temurun dan menjadi suatu kewajiban bagi bangsawan untuk menyembelih kerbau belang.
Ia mengatakan, acara ritual itu mirip dengan pelaksanaan upacara pemakaman jenazah Rambu Solo’ di Kabupaten Tanah Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang juga memiliki garis keturunan yang sama.
Dia menjelaskan, hingga saat ini kerbau belang di Mamasa belum mengalami kepunahan karena rata-rata masyarakat setempat tetap melestarikan hewan langka tersebut yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat bangsawan di Mamasa.
"Peterenak di Mamasa masih mengembangkan kerbau belang meskipun pangsa pasarnya hanya terdapat di Mamasa dan Toraja," katanya.
Minggu, 18 April 2010
Kerbau Seharga Mobil Baru
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar