Lubang berdiameter 18 meter berkedalaman 3 hingga 4 meter di bahu landasan pacu Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, bukan disebabkan oleh meteor jatuh, tetapi karena tanah ambles. Demikian hasil analisis sementara.
"Hasil sementara dari analisis tim teknik bandara menunjukkan lubang itu diakibatkan tanah subgorong-gorong terbuat dari pipa galvanis yang ambles akibat curah hujan tinggi pada Selasa (27/4/2010)," kata Kepala Humas Bandara Hang Nadim Hendrawan, Senin (3/5/2010) di kantornya.
Penjelasan tersebut dikemukakan terkait kabar yang menyebut bahwa lubang pada Meter 900 di ujung landasan pacu 04 atau di Meter 90 landasan pacu Bandara Hang Nadim akibat dihujam meteor.
Menurut Hendrawan, tidak ada tanda kejatuhan meteor sebab di dalam lubang tidak ada benda langit, tidak ada tanaman hangus di sekitarnya, dan tidak ada tanah mencuat di sekitar lubang yang biasa terjadi dari suatu proses penghujaman benda berbobot berat.
"Tanda lain, lubang terbentuk (berarah) tegak lurus, padahal meteor biasanya tidak dalam posisi 90 derajat, tetapi miring ketika jatuh atau menabrak Bumi," katanya.
Lubang di Bandara Hang Nadim tegak lurus. Hal ini menandakan akibat suatu peristiwa ambles dari arah dalam tanah timbunan pipa subdrainase.
Berada relatif jauh dari landasan pacu, lubang besar itu sementara ini tidak mengganggu kelancaraan pesawat yang mendarat atau tinggal landas di bandara itu.
Senin, 03 Mei 2010
Meteor Jatuh di Bandara Hang Nadim Batam Kepulauan Riau
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar